Sabtu, 12 Oktober 2013

BUNG HATTA’S WORDS WISDOM (PART 3)



“Kaum Intelegensia Indonesia mempunyai tradisi yang baik dalam menentukan nasib bangsa. Selagi rakyat yang banyak masih berselimut dengan kegelapan, kaum terpelajarlah yang membukakan matanya bahwa ia mempunyai hak atas hidup sebagai bangsa yang merdeka”
“The Indonesian intellectuals have a good tradition in determining the fate of the nation. While most of the people are still in darkness, it is the intellectuals who open their eyes that they possess the right to live as a free nation”
(Mohammad Hatta, Tanggungjawab moril Kaum Intelegensia, 1966)

“Nasional, dalam arti membangun perekonomian rakyat…, bukan dalam arti membangun kapitalisme nasional”
“National, in developing the people’s economy…, not in terms of building national capitalism.”
(Mohammad Hatta, pidato pada peringatan sewindu PWI di Jakarta, 11 Februari 1954)

“Bagi kami orang Indonesia, nama Indonesia mempunyai arti politik dan menyatakan suatu tujuan politik… mengandung tuntutan kemerdekaan, bukan kemerdekaan Hindia Belanda, melainkan kemerdekaan Indonesia dari Indonesia (Indonesisch Indonesie)…”
“For us, Indonesians, the world “Indonesia” has a political meaning as well as a political goal… it encompasses the claim for independence, not the independence of The Netherland-Indies, but the independence of Indonesia’s Indonesia…”
(Mohammad Hatta, “Over de Naam ‘Indonesie’ (Tentang Nama Indonesia)”, De Socialist No 10, 8 Desember 1928)

“…Mari kita menjaga agar jabatan apapun juga yang kita jabat adalah untuk member contoh kepada bawahan dan agar selalu ingat kepada tugas yang kita jalankan”.
“…Let us maintain that in whatever position we have in life, we should always give an example to our subordinates and never forget the duty we have to fulfill in life”.
(Mohammad Hatta, Ceramah di Depan pejaba dan pemuka Masyarakat, Jayapura, 26 Mei 1970)

“Sekali pun ilmu tidak memutus dan politik lebih berkuasa dalam menentukan tujuan, penerangan ilmu yang tepat dan meyakinkan dapat mempengaruhi pertimbangan politik. Semakin besar kecerdasan, semakin kuat rasio terhadap emosi…”
“Science may not be the decision maker and politics has more power in stating the goals, however, proper and convincing explanation by science can influence political consideration. The greater the intelligence, the stronger the ratio has over emotion…”
(Mohammad Hatta, Pidato pada Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional di Malang, 6 Agustus 1958)

0 komentar:

Posting Komentar