Pelaksanaan PON XVIII di Provinsi
Riau sudah di depan mata. Dengan persiapan yang dapat dikatakan kurang
maksimal, namun tentunya harapan seluruh masyarakat Provinsi Riau pelaksanaan
PON XVIII di Bumi Lancang Kuning ini meraih kesuksesan. Ditambah dengan slogan
catur sukses yang digadang-gadangkan oleh Pemerintah Provinsi Riau dapat
tercapai nantinya.
Melihat kondisi kekinian, banyak
yang pesimis pelaksanaan PON XVIII di Provinsi Riau ini berjalan sukses. Hal
ini dikarenakan banyaknya kekurangan-kekurangan disana-sini. Baik dalam hal
akomodasi atlet, maupun venue yang asal jadi sehingga dapat mengganggu
penampilan atlet dalam bertanding. Belum saja pertandingan dimulai sudah banyak
suara-suara negatif yang muncul.
Keinginan pemerintah meraih catur
sukses dalam penyelenggaraan PON XVIII di Provinsi Riau ini tidak dibarengi
dengan kesungguhan. Kinerja pemerintah Provinsi Riau dalam mempersiapkan PON
XVIII ibarat pepatah hidup segan mati tak mau. Dapat kita lihat dengan waktu 6
tahun persiapan, namun hasil yang diperoleh saat ini jauh dari apa yang kita
harapakan.
Pada awal-awal persiapan, telah
digadang-gadangkan akan pelaksanaan yang tidak kalah bersaing dengan Sea Games
2011 Palembang bahkan Olimpiade Beijing 2008 lalu. Namun kini, hampir mendekati
hari H, keluar pernyataan pelaksanaan yang minimalis. Sangat ironi mendengar
pernyataan pelaksanaan PON XVIII minimalis dengan anggaran yang tumpah ruah
dikucurkan.
Catur sukses yang telah
digembar-gembor oleh pemerintah akan tercapai apabila pemerintah bersungguh-sungguh
untuk meraihnya. Catur sukses yang pertama, sukses dalam penyelenggaraan,
mustahil mungkin dapat tercapai karena kesuksesan penyelenggaraan tentunya
dimulai dari tahap persiapan hingga nanti berakhirnya pelaksanaan. Melihat
persiapan yang amburadul tentu sudah menjadi image buruk bagi penyelenggaraan.
Akan tetapi dapat diraih dengan pelaksanaan pembukaan dan penutupan yang
mengundang kekaguman dan juga tentunya lancarnya jalan pertandingan. Semua itu
hanya dapat diperoleh apabila panitia dalam hal ini pemerintah Provinsi Riau
bersungguh-sunguh dalam mengemas acara pembukaan hingga penutupan dengan apik
dan menawan.
Catur sukses kedua, yaitu sukses
prestasi hanya dapat diraih apabila semua pembina cabang olahraga
bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan atletnya. Dan juga tentunya bagi sang
atlet merupakan sebuah perjuangan besar dalam mengemban amanah meraih prestasi
yang setinggi-tingginya. Selain itu, dalam meraih prestasi tentu dengan
sportifitas yang tinggi tanpa kecurangan yang banyak terjadi dalam event-event
sebelumnya yang mana keputusan kerap menguntungkan tuan rumah. Apalah guna
meraih prestasi tinggi namun menciderai semangat olahraga itu sendiri yakni
tidak sportif dan dengan cara-cara yang culas. Oleh karenanya diharapkan baik
official maupun panitia pertandingan terutama wasit dan dewan hakim untuk
menegakkan sportifitas dalam pertandingan.
Catur sukses ketiga, yaitu sukses
promosi daerah. Diselenggarakannya PON XVIII di Provinsi Riau tentu akan
berdampak dengan melonjaknya jumlah wisatawan domestik dari seluruh penjuru
tanah air datang menyaksikan pertandingan. Ini menjadi peluang besar bagi dunia
pariwisata Riau untuk dapat menmpromosikan tempat-tempat yang bersejarah dan
menarik bagi wisatawan. Namun kesuksesan akan menjauhi kita apabila dari
pemerintah tidak serius dalam mengelola pariwisata yang ada di Provinsi Riau.
Agar dapat meningkatnya kunjungan wisatawan ke Provinsi Riau untuk mengunjungi
tempat-tempat wisata yang ada, tentunya harus dibarengi dengan siap dan
lengkapnya sarana prasarana penunjang tempat wisata tersebut, seperti
penginapan, transportasi dan wisata kulinernya. Saat ini kondisi yang ada masih
banyaknya objek-objek wisata yang tidak terkelola dengan baik. Oleh karena itu
dalam moment penyelenggaraan PON ini harus dapat mengatasi
kekurangan-kekurangan pada objek wisata yang ada. Dengan kata lain pemerintah
harus segera membenahinya dengan sungguh-sungguh.
Catur sukses yang terakhir, yaitu
sukses dalam pemberdayaan perekonomian kerakyatan. Melihat kondisi yang ada,
tidak terdapat upaya pemerintah dalam memberdayakan perekonomian kerakyatan.
Dapat kita lihat, dalam hal pengadaan barang dan jasa, perlengkapan venue,
maupun yang lainnya yang mendapatkannya yaitu juga orang-orang yang dekat
dengan lingkar kekuasaan. Selain itu, saat ini yang sedang diperdebatkan yakni
soal harga tiket yang terlalu tinggi untuk dapat melihat acara pembukaan. Ada
upaya komersialisasi pelaksanaan PON XVIII oleh panitia. Bukannya untuk
meningkatkan perekonomian rakyat, malah menguras uang rakyat. Padahal dalam
pelaksanaan PON XVIII telah banyak dana APBD yang notabenenya uang rakyat yang
dikucurkan. Untuk mencapai catur sukses yang terakhir ini, seharusnya
pemerintah memberdayakan UMKM yang ada dalam hal pengadaan souvenir maupun yang
lainnya, bukan lagi melimpahkannya kepada pengusaha-pengusaha dari luar. Selain
itu, masyarakat Riau harus dapat mengambil kesempatan emas ini dalam hal
peluang bisnis dan perdagangan.
Jadi, untuk mencapai kesuksesan
pelaksanaan PON XVIII di Provinsi Riau dengan catur suksesnya, perlu adanya
kesungguhan dari semua pihak, terutama pemerintah yang notabenenya selaku
panitia.
Oleh: Al Razi Izzatul Yazid
Menteri Sekretaris Kabinet BEM UNRI 2010-2012
Di Terbitkan Di Kolom Youngster Tribune Pekanbaru , Edisi Minggu, 09 September 2012
0 komentar:
Posting Komentar