Minggu, 27 Mei 2012

Pilih CAGUBRI yang Amanah


            Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Riau masih satu tahun mendatang, namun sejumlah tokoh yang berminat maju menjadi calon gubernur maupun wakil gubernur terus bermunculan. Mereka seperti berlomba-lomba untuk merebut kursi no 1 di Provinsi Riau ini. Sebut saja, Jon Erizal, Lukman Edy, Wan Abubakar, Indra Mukhlis, Herman Abdullah, Syamsurizal dan baru-baru ini Zulkarnain Kadir menyatakan akan maju dalam Pilgubri tahun 2013 nanti.
            Bakal calon berlomba-lomba dalam menarik simpati masyarakat dengan baleho-baleho yang sudah bertebaran di setiap sudut jalan Kota Bertuah ini. Mereka berlomba dengan beraneka jargon politik yang disampaikan lewat baliho tersebut. Baliho itu melambangkan sepertinya mereka sanggup dan mampu untuk menjadi pemimpin. Dalam arti kata mereka sanggup menjalankan amanah dari rakyat, apakah benar?.
            Pada saat pemilihan nantinya pada tahun 2013, tentunya kita sebagai masyarakat jangan sampai asal pilih pemimpin. Pilihlah pemimpin yang benar-benar dapat menjalankan amanah dan jangan pilih pemimpin yang serakah. Karena realita sekarang yang terjadi, masyarakat kita dihadapkan dengan banyaknya masalah-masalah yang tidak terselesaikan. Hal ini dikarenakan hilangnya amanah tersebut dari pemimpin kita. Amanah sangat dekat dengan kejujuran. Kalau manusia sudah tidak jujur, banyak hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Untuk menjadi sosok pemimpin yang baik dan dapat dibanggakan oleh masyarakat jangan sampai amanah dan kejujuran dilupakan.
            Pemimpin yang cemerlang adalah mereka yang dapat menjalankan amanah yang dipikulnya dengan ikhlas. Amanah menjadikan seseorang bertanggungjawab dengan tugas yang diberikan. Dalam pemerintahan seperti Gubernur dan Walikota, adalah orang yang dipercaya untuk menjalankan amanah dari rakyatnya. Maka ia harus menunaikannya, karena amanah adalah kewajiban dan harus dipegang penuh ketika amanah itu kita terima.
Pemimpin yang baik harus menjalankan tugas dan kewajiban yang diamanahkan kepadanya, diantaranya kebenaran dan dapat menguasai hawa nafsunya. Siapapun yang nantinya maju dalam Pilgubri dan terpilih, maka mereka harus berusaha menegakkan kebenaran dan keadilan, tidak berlaku kejam dan semena-mena. Dalam mengambil keputusan hendaknya didasarkan kepada alasan-alasan yang objektif, bukan berdasarkan kebencian like dan dislike dan bersikap apriori. Dan tentunya dalam mengambil simpatik masyarakat butuh kerja nyata, jangan hanya mengumbar janji-janji dan seremonial belaka. Karena kepemimpinan itu adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan.

                                                                                                              Oleh: Al Razi Izzatul Yazid
Menteri Sekretaris Kabinet BEM UNRI
Di  Terbitkan Di Kolom  Youngster Tribune Pekanbaru ,  Edisi Minggu,  26 Mei 2012



0 komentar:

Posting Komentar