Kamis, 20 Februari 2014

Guru Inspiratif

Menjadi inspirasi bagi khalayak ramai merupakan dambaan banyak orang. Baik berprofesi sebagai dokter, polisi, hakim, guru, maupun yang berprofesi petani, baik tua maupun muda. Menjadi inspirator bukan sesuatu yang sulit dan mengharuskan untuk melakukan hal-hal besar. Dengan hal-hal kecil saja kita dapat menginspirasi khalayak ramai, seperti halnya yang tersaji dalam kisah berikut.
Alkisah, ada seorang petani tua bernama Pak Danis. Suatu hari ia menanam pohon asam dan mangga di kebunnya di dekat jalan. Waktu berlalu, pohon itu dirawatnya dengan baik. Tingkah laku Pak Danis itu membuat aneh seorang saudagar yang lewat. Ia heran mengapa pohon yang baru akan berbuah dan memberikan hasil setelah bertahun-tahun lamanya ditanam oleh Pak Danis? Bukankah Pak Danis sudah tua? Mengapa tidak menanam pohon yang siap panen dalam waktu dekat saja?
Ketika saudagar ini mencoba bertanya kepada Pak Danis dengan sederetan pertanyaan di atas, lalu apa jawaban dari Pak Danis? Beliau dengan enteng menjawab, “Saya sekarang sudah ‘bau tanah’. Ketika pohon itu besar dan berbuah, mungkin saya sudah lama meninggal. Tetapi pohon itu akan tetap bermanfaat. Orang yang lewat bisa berteduh, anak-anak bisa bermain sambil memanjat dan memetik buahnya.
Ibarat mencari jarum dalam jerami, sulit sekali mencari sosok hebat seperti ini. Karena sulit, maka sangatlah istimewa orang yang memiliki prinsip hidup seperti Pak Danis ini. Orientasi hidup untuk menjadi jalan kesuksesan dan kebahagiaan bagi orang lain merupakan ciri khusus dari orang langka seperti Pak Danis.
Kisah ini menjalani apa yang disabdakan Rasulullah SAW “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. Mari dari sekarang, berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Sebagai bekal kita nantinya di hari pertanggungjawaban kelak. (diambil dari kliping sebuah Koran)

0 komentar:

Posting Komentar