Minggu, 09 Oktober 2011

Ketidaksiapan Panitia


Banyaknya keluhan dari kontingen dan kejadian yang terjadi dimulai dari penyambutan kedatangan kontingen, acara pembukaan sampai berjalannya kegiatan hingga berakhirnya event Pekan Olahraga Pelajar Nasional XI, hal ini merupakan sebuah fenomena yang sangat memalukan kita sebagai tuan rumah. Sebagai tuan rumah, seharusnya panitia bersama pemerintah harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Dapat kita lihat dalam sosialisasi kegiatan yang sangat minim, sehingga event nasional tidak terasa gaungnya di masyarakat Pekanbaru. Hal ini yang mengakibatkan juga acara pembukaan yang sepi dari penonton umum. Sehingga pembukaan seperti acara yang hanya diperuntukkan untuk kontingen, panitia dan pejabat. Kericuhan yang terjadi antara panitia dan wartawan pada saat peliputan acara pembukaan, hal ini dikarenakan tidak adanya koordinasi antara pantia acara dengan petugas yang bertugas di lapangan. Selain itu juga, dalam hal penentuan tempat pelaksanaan pembukaan di Gelanggang Remaja, suatu hal yang di luar dari kebiasaan dalam pelaksanaan event olahraga nasional pembukaan dilaksanakan di GOR bukan di Stadion yang menyebabkan defile kontingen yang merupakan prosesi yang tidak dapat dihilangkan dalam acara pembukaan event olahraga tidak dilakukan mengingat tempat pelaksanaan yang kecil dan juga kekurangan yang terdapat di gelanggang remaja seperti listrik yang dipasok menggunakan genset dan ketidaktersediaan air bersih yang menyebabkan penggunaan mobil toilet dari Dinas Sosial untuk kegiatan bersih-bersih para atlet dan undangan.
Selain itu juga, adanya keluhan dari kontingen mengenai transportasi, konsumsi, penginapan, dan pelayanan dalam media centre menggambarkan ketidaksiapan panitia menyambut tamu yang berasal dari berbagai provinsi se-Indonesia. Sebagai tuan rumah seharusnya menyambut tamu dengan fasilitas yang memadai, bukan fasilitas seadanya yang terjadi saat ini. Pelaksanaan Popnas ini harus menjadi pembelajaran kepada PB PON yang setahun mendatang akan menyambut ribuan atlet dari seluruh provinsi se-Indonesia dalam kegiatan PON XVIII. Dalam melaksanakan sebuah event olahraga nasional maupun internasional, perlu adanya belajar dari pelaksanaan event sebelumnya sehingga kekurangan yang terjadi pada event sebelumnya, tidak kembali terulang dalam pelaksanaan event selanjutnya.


Al Razi Izzatul Yazid,
Menteri Sekretaris Kabinet BEM UNRI
Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UNRI



0 komentar:

Posting Komentar