Senin, 10 Juni 2013

Remuk Dan Hanyutnya Akhlak Bangsa


Karya Taufiq Ismail
(Puisi Kedua)


Kita hidup di zaman ketika perilaku bangsa mulai berubah
Sedikit-sedikit tersinggung, teracung kepalan dan marah-marah
Lalu merusak, membakar dan menumpahkan darah
Menggoyang-goyang pagar besi hingga rebah
Berteriak dengan kata-kata sumpah serapah
Hati meradang, suara serak, mata pun merah
Sungguh sirna citra bangsa yang ramah-tamah
Kebringasan menggantikan kosa kata yang lembut dan lemah.

Kita hidup sesudah bendungan besar roboh satu dasawarsa silam
Suaranya gemuruh menderu-deru ke seluruh penjuru
Membawa perubahan politik kenegaraan berbagai aspeknya
Tetapi bersama jebolnya bendungan itu, ikut terbawa pula
Berhanyutan nilai-nilai luhur luar biasa tinggi hargnya
Nilai keimanan, kejujuran, rasa malu, kerja keras, tenggang rasa
Pengoranan, tanggung jawab,ketertiban, pengendalian diri
Remuk berkeping-keping karakter mulia bangsa
Kita mencopet, mencuri, merampok, memeras dan menjarah
Kita adu mulut, main intrik, jegal-menjegal, fitnah memfitnah
Tidak lagi murni bersaudara membela kepentingan bersama.

2005

Di bacakan Pada Seminar Dan Pelatihan
Pencerdasan Karakter Generasi Penerus Bangsa
Forum Indonesia Muda 14 B
Bukittinggi, 1 Juni 2013
 

0 komentar:

Posting Komentar