Menjadi
inspirasi bagi khalayak
ramai merupakan dambaan banyak orang. Baik berprofesi sebagai dokter, polisi, hakim, guru, maupun yang berprofesi
petani, baik tua maupun muda. Menjadi inspirator bukan sesuatu yang sulit dan mengharuskan
untuk melakukan hal-hal besar. Dengan hal-hal kecil saja kita dapat
menginspirasi khalayak ramai, seperti halnya yang tersaji dalam kisah berikut.
Alkisah,
ada seorang petani tua bernama Pak Danis. Suatu hari ia menanam pohon asam dan
mangga di kebunnya di dekat jalan. Waktu berlalu, pohon itu dirawatnya dengan
baik. Tingkah laku Pak Danis itu membuat aneh seorang saudagar yang lewat. Ia
heran mengapa pohon yang baru akan berbuah dan memberikan hasil setelah
bertahun-tahun lamanya ditanam oleh Pak Danis? Bukankah Pak Danis sudah tua?
Mengapa tidak menanam pohon yang siap panen dalam waktu dekat saja?
Ketika
saudagar ini mencoba bertanya kepada Pak Danis dengan sederetan pertanyaan di
atas, lalu apa jawaban dari Pak Danis? Beliau dengan enteng menjawab, “Saya
sekarang sudah ‘bau tanah’. Ketika pohon itu besar dan berbuah, mungkin saya
sudah lama meninggal. Tetapi pohon itu akan tetap bermanfaat. Orang yang lewat
bisa berteduh, anak-anak bisa bermain sambil memanjat dan memetik buahnya.
Ibarat
mencari jarum dalam jerami, sulit sekali mencari sosok hebat seperti ini.
Karena sulit, maka sangatlah istimewa orang yang memiliki prinsip hidup seperti
Pak Danis ini. Orientasi hidup untuk menjadi jalan kesuksesan dan kebahagiaan
bagi orang lain merupakan ciri khusus dari orang langka seperti Pak Danis.
Kisah
ini menjalani apa yang disabdakan Rasulullah SAW “Sebaik-baiknya manusia adalah
yang paling bermanfaat bagi orang lain”. Mari dari sekarang, berlomba-lomba
dalam berbuat kebaikan. Sebagai bekal kita nantinya di hari pertanggungjawaban
kelak. (diambil dari kliping sebuah Koran)
0 komentar:
Posting Komentar