Alhamdulillah, sebuah ungkapan
syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT yang mengantarkanku untuk selalu
berkontribusi menebar senyum untuk anak-anak Juara. Tidak terasa sudah setahun
lebih kebersamaan dirasa di SMP Juara Pekanbaru. Semua rasa berpadu memancarkan
secercah harapan masa depan anak bangsa. Dengan fasilitas yang tersedia,
dibumbui semangat kreatifitas anak-anak juara, diaduk dengan semangat juang
tenaga pengajar, melahirkan sederet prestasi demi prestasi dari anak-anak
juara.
Setahun yang lalu, memperoleh
tawaran membimbing olimpiade siswa-siswi SMP Juara Pekanbaru. Tanpa pikir
panjang, tawaran tersebut diterima karena merupakan sebuah tantangan bagi diri
sendiri dan juga demi terwujudnya cita-cita anak Juara. Kiprah saya berawal
ketika membawa anak-anak dalam Olimpiade Matematika 13 se-Riau di Universitas
Riau, Januari 2013. Dengan berbekal ilmu dan semangat juang, saya menghantarkan
siswa-siswi SMP Juara Pekanbaru menjejaki babak perempatfinal cabang CMC.
Itulah awal mula kiprah saya di SMP Juara, dan berlanjut sebulan kemudian, di
kompetisi Olimpiade Matematika V di UIN Suska Riau. Namun, masih jauh harapan
untuk dapat meraih hasil yang terbaik, karena hanya terhenti di penyisihan
awal. Dan TIM Mading pun masih belum dapat berbicara banyak.
Akan tetapi, pengalaman setahun yang
lalu menjadi pelajaran berharga untuk dapat berbuat maksimal di tahun ini.
Dengan persiapan yang lebih matang dari tahun sebelumnya, tahun ini kembali
mengirimkan kesatria dan srikandi siswa-siswi Juara berkompetisi dalam ajang
yang sama di Olimpiade Matematika 14 se-Riau di Universitas Riau. Dengan jumlah
tim beranggotakan 9 siswa dengan mengikutsertakan ke dalam 3 jenis perlombaan
(CMC, Mading, dan Puisi).
Dengan bekal yang lebih matang, dan
strategi yang cukup jitu, alhamdulillah Tim CMC melangkah hingga ke babak
semifinal. Walau akhirnya terhenti di babak semifinal, setidaknya dapat menjadi
pelajaran bagi siswa-siswi Juara untuk selalu siap dan percaya diri dalam
setiap kompetisi. Ini adalah langkah awal menuju Juara di tahun mendatang.
Begitu juga dengan deklamasi puisi
matematika yang sudah menampilkan performa yang baik, namun juara masih belum
berpihak kepada kita. Tidak demikian dengan TIM MADING, yang seminggu sebelumnya
berhasil meraih Juara 3 di Olimpiade Sains Biologi, kini juga dapat menggondol
piala juara 3 dalam kompetisi Mading 3D Olimpiade Matematika 14 se-Riau. Dengan
bermodalkan barang-barang bekas dan beberapa bahan yang baru, dapat
menghasilkan sebuah karya Mading yang dapat memberikan informasi bahwa
matematika itu sangat banyak terdapat di kehidupan kita. Termasuk salah satunya
di dalam Al-Qur’an dan keajaiban dunia lainnya seperti Borobudur, Piramid dan
Ka’bah.
Inilah yang menjadi penyemangat saya
untuk terus mengasah dan membimbing anak-anak Juara untuk terus mengeksplorasi kreatifitasnya
dengan menghasilkan karya-karya luar biasa menggapai prestasi setingi-tingginya.
Karena sebuah hasil capaian berbanding lurus dengan usaha yang telah kita
lakukan. Sebuah kolaborasi antara siswa dan pembimbing tentunya menghasilkan
sebuah hasil yang akan maksimal. Dengan semangat pantang menyerah meraih impian
menjadi jawara, tentunya akan segera terwujud.
Teruslah berjuang menggapai impian
anak-anak juara. Menanti kejutan demi kejutan prestasi siswa Juara dalam
event-event yang telah menanti di depan mata. Selalu berbuat dan berkarya untuk
anak-anak Juara dengan bekal ilmu dan pengalaman. Sebuah pengalaman dan kerja keras yang
mengantarkan kita ke tangga juara. Karena Juara itu Milik Kita, Sekolah Juara.
mantap
BalasHapusterimakasih...
Hapus