Ketika mendengar
kata-kata mahasiswa/pemuda, pastinya di dalam benak pikiran masyarakat terkenal
dengan aksi yang anarkis ataupun kebrutalan yang bagi sebahagian orang
meresahkan. Walaupun terkadang mahasiswa beranggapan apa yang dilakukannya demi
masyarakat atau rakyat. Tetapi, terkadang mengabaikan apa yang dinamakan
ketertiban di muka umum. Dan juga tentunya terlintas di dalam pikiran
masyarakat pemuda saat ini hanya dapat berpangku tangan.
Semua pikiran di
atas wajar muncul ditengah-tengah masyarakat, dikarenakan banyak organisasi
kepemudaan atau kemahasiswaan yang hanya menjadi ajang gagah-gagahan belaka
tanpa berbuat apa-apa untuk kemajuan bangsa dan Negara, terutama yang menyentuh
langsung kepada masyarakat.
Tetapi kita juga
tidak boleh melupakan gerakan jalanan yang dilakukan mahasiswa tahun 1998 dalam
menumbangkan rezim orde baru. Semua yang dilakukan adalah mutlak demi
kepentingan rakyat yang pada saat itu telah memuncak rasa kegusaran terhadap
rezim orde baru. Kita juga mengetahui bahwasanya mahasiswa merupakan garda
terdepan sebagai agent of change and
agent of control. Akan tetapi, kita sebagai mahasiswa tentunya juga harus
memiliki kontribusi bagi kemajuan bangsa ini tentunya. Jangan hanya bertanya
apa yang telah diberikan Negara kepada kita, melainkan apa yang telah kita
berikan kepada negeri tercinta ini.
Berangkat dari
realita tersebut untuk menyeimbangkan antara gerakan jalanan dan gerakan social
masyarakat wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, seorang sahabatku membentuk
sebuah komunitas yang diberi nama Mahasiswa Peduli Pendidikan atau disingkat
MAPAN. Komunitas ini dibentuk setahun yang lalu tepatnya bulan April 2012
ketika Aku dan sahabatku tersebut menjabat di Kepengurusan Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Riau periode 2011-2012. Dimana sahabatku menjabat sebagai
Sekretaris Departemen Luar Universitas dan Aku sendiri sebagai Menteri
Sekretaris Kabinet. Ketika itu, Presiden dan wakil Presiden Mahasiswa
Universitas Riau terpilih mengusung nama Kabinetnya dengan Kabinet Pengabdian
dengan slogan “DARI UNRI MENGABDI, MEMBERI SOLUSI BAGI NEGERI”.
Dengan semangat
pengabdian yang diusung oleh teman-teman di kepengurusan BEM UNRI ini, Dirjen
Pengabdian Masyarakat dibawah naungan Departemen Luar Universitas membentuk komunitas
yang bergerak dan terjun langsung ke masyarakat dalam bidang pendidikan. dan
slogan yang diusung yakni KONTRIBUSI NYATA BAGI NEGERI. Slogan ini memang tepat
dengan tujuan dibentuknya komunitas MAPAN ini. Karena inilah bentuk kontribusi
kita sebagai mahasiswa/pemuda Indonesia untuk dapat membangun dan membentuk
peradaban generasi penerus bangsa selanjutnya. Dan juga kehadiran komunitas ini
dapat sedikit banyaknya menepis pandangan negative masyarakat terhadap
organisasi kepemudaan/kemahasiswaan.
Awal mula
berdiri, terasa sulit untuk dijalankan mengingat beban amanah yang diemban
begitu banyak dan dengan keterbatasan SDM yang ada. Dan kemudian dibuka open
recruitment untuk kepengurusan Komunitas MAPAN ini, dan ditengah jalan
berguguran satu per satu dengan beribu alasan. Memang sulit dan berat menjalani
rutinitas ataupun kegiatan social yang mengedepankan asas keikhlasan. Itulah
yang kami rasakan di awal hingga pertengahan jalan.
Sudah dua hingga
tiga kali membuka open recruitment tetap saja yang menjalankannya orangnya
itu-itu saja dan dapat dihitung dengan jari. Sebenarnya, kegiatan yang
dilakukan sangat menarik, terutama mahasiswa FKIP yang merupakan calon guru
nantinya dapat menjadikan komunitas ini sebagai wadah menggali potensi diri
untuk menjadi seorang pendidik.
Kegiatan yang
telah dilakukan ini dipusatkan di kawasan PETAK 40 namanya di daerah PANAM
dekat dengan kawasan KAMPUS UNRI. Mengapa petak 40, karena jumlah rumahnya
berumlah 40 yang mayoritas yang tinggal disana pekerjaan orangtuanya adalah
pemulung. Berangkat dari bentuk kepedulian social kami terhadap pendidikan
anak-anak mereka, makanya kegiatannya kami pusatkan di daerah tersebut. Jumlah
anak binaan MAPAN berjumlah sekitar 35 anak dengan jenjang pendidikan SD- SMP. Adapun
bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi bimbingan belajar, memunculkan bakat
anak-anak, dan setiap sekali dalam dua pekan mengadakan pekan ceria yang berisi
outbond dan games menarik bagi anak-anak.
Tidak terasa
setahun sudah keberadaan komunitas MAPAN ini. Dan Alhamdulillah sampai detik
ini masih dapat berjalan berkesinambungan dengan jumlah pengurus yang bisa
dihitung dengan jari. Namun, tidak menyurutkan pengurus untuk terus komitmen
berkontribusi nyata bagi negeri melalui komunitas ini. Menebar senyuman dan
berbagi kebahagiaan dengan anak-anak binaan. Dan Alhamdulillah sekarang telah
memiliki vocal grup anak-anak yang ketika ada event di kampus kami menampilkan
mereka.
Tepat setahun
berdirinya dan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun ini,
MAPAN dapat menyelenggarakan event akbar yakni Seminar Pendidikan, aneka Lomba
dan inspiring Teacher di 3 sekolah di Kota Bertuah Pekanbaru. Dan wujud
kepedulian kami walau anggaran terbatas, namun berusaha merogoh kocek pribadi
untuk menyukseskan event akbar ini.
Mungkin karena
telah memiliki kontribusi ini pulalah yang mengatarkan aku tergabung dalam
Forum Indonesia Muda dan berkesempatan ikut Pelatihan FIM 14B di Bukittinggi
lalu. Dengan berkenalan dengan banyak orang di keluarga kunang-kunang ini
memberikan motivasi luar biasa untuk dapat terus berkontribusi nyata bagi
negeri terutama di bidang pendidikan. apalagi ditambah dengan sejalannya social
project FIM yakni rumah belajar dengan visi misi dari Komunitas MAPAN ini.
Dimana saat ini,
aku bersama 2 orang sahabatku yang dari awal mendirikan komunitas ini dan terus
berjuang agar tetap berlanjut di daulat oleh pengurus yang lama sebagai Pembina
komunitas ini. Walau terkadang diantara kamipun terdapat selisih paham, namun
tentunya kami bertiga berbuat demi kemajuan komunitas ini.
Dan aku pribadi
dengan tergabung di keluarga kunang-kunang ini dapat terus mengupgrade diri
dengan saling berbagi ilmu dengan saudara-saudara setanah air dari sabang
sampai merauke. Serta dapat menginspirasi pemuda-pemuda Indonesia untuk dapat
berkontribusi nyata untuk negeri dengan cara masing-masing. Selain itu juga
berharap di dalam keluarga kunang-kunang ini dapat berkolaborasi menghasilkan
karya yang dapat berdampak bagi masyarakat Indonesia. Dan merubah mindset
masyarakat bahwa harapan kemajuan bangsa ini ada ditangan pemuda Indonesia.
Berharap nantinya banyak muncul komunitas-komunitas positif di seluruh
Indonesia yang bergerak di berbagai macam bidang dengan satu tujuan untuk
Indonesia lebih baik, MENUJU INDONESIA EMAS 2045.
Salah Satu Tulisanku di Buku Antologi "Negeri Kunang-Kunang"
Kumpulan Tulisan Alumni Forum Indonesia Muda 14
Salah Satu Tulisanku di Buku Antologi "Negeri Kunang-Kunang"
Kumpulan Tulisan Alumni Forum Indonesia Muda 14
Lanjutkan perjuangan...
BalasHapusIzin share tulisan nya bg.
BalasHapusSilahkan,, semoga menginspirasi...
HapusWiiiwww..... ajiibbbbb blognya sangat inspiratif bg... tertarik pengen ikut gabung MAPAN....kece badai......
BalasHapusAlhamdulillah kalau tulisannya mengispirasi,, semoga semakin banyak orang yang berbuat kebaikan untuk orang lain...
Hapus