Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Yazid, dia berkata,
“Aku bertanya kepada Yazid bin Mursyid, ‘Mengapa aku tidak pernah melihat air
matamu kering dari kedua matamu? Mengapa kamus selalu menangis?’
Dia balik bertanya, ‘Mengapa pula kamu bertanya seperti
itu?’
Aku jawab, ‘Semoga Allah memberi manfaat kepadaku dengan
pertanyaan itu’.
Dia berkata, ‘Demikianlah, sebagaimana kamu lihat
sendiri!’
Aku bertanya, ‘Apakah kamu menangis juga saat kamu
sendiri?’
Dia menjawab, ‘Demi Allah seperti itulah yang aku alami.
Seringkali makanan telah terhidang dihadapanku, tiba-tiba saya tidak berselera.
Bahkan, air mataku pun mengalir pada saat aku mendekati istriku, yang membuat
aku menjauhinya. Sampai-sampai pernah istriku menangis, terlebih lagi
anak-anakku. Hanya saja mereka tidak mengetahui, apa yang menyebabkan kami
semua menangis. Bahkan suatu ketika istriku berkata, Celaka kamu, apa-apaan ini? Penderitaan macam apa
yang akan engkau timpakan padaku sebagai seorang wanita muslimah? Percuma hidup
bersama kamu! Selama ini, aku tidak pernah bahagia sebagaimana yang dirasakan
wanita-wanita yang bersuami!’
Aku bertanya, ‘Sebenarnya, apa yang kamu inginkan?’
Dia menjawab, ‘Ketahuilah saudaraku, Demi Allah, selama
ini Allah SWT tidak pernah berjanji kepadaku, bahwa sekiranya aku berbuat
maksiat kepadaNya maka tidak ada pilihan selain aku dikunci di dalam kamar
mandi yang tentu membuatku menangis tersedu-sedu. Bagaimanakah pula menurut
pendapatmu, jika Allah menjanjikan bahwa aku akan dipenjarakan di dalam api
neraka? Tidak sekedar disekap di dalam kamar mandi.
(99
Kisah Orang Shalih, Muhammad bin Hamid Abdul Wahab)
0 komentar:
Posting Komentar