“Lebih suka kami melihat Indonesia tenggelam ke dasar lautan,
daripada melihatnya sebagai embel-embel abadi dari suatu negara asing”.
“We would rather see Indonesia sink to the bottom of the sea,
than suffer it to be an eternal appendix of some other foreign nation”.
(Mohammad Hatta, Pidato
Pembelaan di muka Pengadilan Belanda di Den Haag, Maret 1928)
“Yang berdaulat di dalam negara nasional ini bukanlah orang
asing, negara asing, atau pemimpin asing”.
“Those who have sovereignty in this national state are neither
foreigners, foreign nation, nor foreign leaders”.
(Mohammad Hatta, Pidato
pada rapat umum di Kabanjahe, 22 November 1950)
“...kaum intelegensia Indonesia mempunyai tanggung jawab moril
terhadap perkembangan masyarakat. Apakah ia duduk di dalam pimpinan negara dan
masyarakat atau tidak, ia tidak akan terlepas dari tanggung jawab itu”.
“...Indonesian intellectuals bear moral responsibility to social
development. Whether or not they have positions as neither state officials or
social leaders, they can never escape from that responsibility”.
(Mohammad Hatta, Tanggung
Jawab Moril Kaum Intelegensia, 1966)
“Demokrasi bisa tertindas sementara karena kesalahannya sendiri,
tetapi setelah ia mengalami cobaan yang pahit, ia akan muncul kembali dengan
keinsyafan...”
“Democracy can be oppressed temporarily due to its own mistake,
but soon after it has experienced a bitter trial, it will re-emerge with full
consciousness...”
(Mohammad Hatta, Demokrasi
Kita, 1960)
“...Angkatan muda Indonesia sekarang mempunyai tugas untuk
menjaga supaya keutuhan persatuan Indonesia itu terus kuat, seperti karang yang
terpancang di tengah-tengah lautan, tidak terusik oleh gelombang dan angin
badai”.
“...The present Indonesian generation has a duty to preserve and
guard Indonesian Unity to remain intact and strong. Like a rock in the middle
of the sea, which does breaking waves and stormy winds not effect”.
(Mohammad Hatta,Pidato
Dies Natalies IX Unsyiah Banda Aceh, 2 September 1970)
“Dengan rakyat kita akan naik dan dengan rakyat kita akan turun.
Hidup atau matinya Indonesia Merdeka, semuanya itu tergantung kepada semangat
rakyat”.
“Together with the people we achieve glory, and with the people
we go down. The greatness of the downfall of Free Indonesia depends on the
people on the people’s spirit”.
(Mohammad Hatta, Ke Arah
Indonesia Merdeka, 1932)
Mantabs... ditunggu part berikutnya
BalasHapus