Karya Taufiq Ismail
(Puisi Kedua)
(Puisi Kedua)
Kita hidup di zaman ketika perilaku bangsa
mulai berubah
Sedikit-sedikit tersinggung, teracung
kepalan dan marah-marah
Lalu merusak, membakar dan menumpahkan
darah
Menggoyang-goyang pagar besi hingga rebah
Berteriak dengan kata-kata sumpah serapah
Hati meradang, suara serak, mata pun merah
Sungguh sirna citra bangsa yang ramah-tamah
Kebringasan menggantikan kosa kata yang
lembut dan lemah.
Kita hidup sesudah bendungan besar roboh
satu dasawarsa silam
Suaranya gemuruh menderu-deru ke seluruh
penjuru
Membawa perubahan politik kenegaraan
berbagai aspeknya
Tetapi bersama jebolnya bendungan itu, ikut
terbawa pula
Berhanyutan nilai-nilai luhur luar biasa
tinggi hargnya
Nilai keimanan, kejujuran, rasa malu, kerja
keras, tenggang rasa
Pengoranan, tanggung jawab,ketertiban,
pengendalian diri
Remuk berkeping-keping karakter mulia
bangsa
Kita mencopet, mencuri, merampok, memeras
dan menjarah
Kita adu mulut, main intrik,
jegal-menjegal, fitnah memfitnah
Tidak lagi murni bersaudara membela
kepentingan bersama.
2005
Di bacakan Pada Seminar Dan Pelatihan
Pencerdasan Karakter Generasi Penerus Bangsa
Forum Indonesia Muda 14 B
Forum Indonesia Muda 14 B
Bukittinggi, 1 Juni 2013
0 komentar:
Posting Komentar